Thursday 9 September 2021

Diperbudak Pembantu


 PEMBANTU DARI NERAKA

Sinopsis

Dengan napas yang terengah- engah Ardi merangkak sambil mengepel ruangan tamu yang cukup besar itu. Ardi disuruh mengepel dengan menggunakan pelan tangan, sehingga mau tak mau ia harys merangkak kesana kemari. Yang membuat sulit adalah ini pertama kali Ardi mengepel lantai, belum lagi dengan menggunakan pel-an tangan. Ditambah lagi sebuah sepatu flat menempel di hidung Ardi dengan menggunakan lakban. Sepatu flats yang sangat ' wangi ' itu adalah kepunyaan seorang yang seharusnya adalah pembantu Ardi. Ya namanya adalah Tri. Wanita berumur 24 tahun itu malah santai2 duduk di sofa sambil menaikkan kedua kakinya yang indah ke atas meja. Dia sibuk live bigo, mempertontokan kehidupan santainya bak ratu, dengan sesekali memperlihatkan ardi yang ia katakan ke followernya adalah babunya.

“ Ia itu sepatu flat gw yang nempel di hidungnya” Tri menjawab pertanyaan penontonnya yang menanyakan benda yg menempel di hidung Ardi

“ ia dong dia kan babu, jadi wajib cium wangi surga Nyonyanya” lanjut Tri sambil tertawa.

Ini hanyalah hari pertama Ardi berperan jadi babu Tri, dan dia sudah dihina sedemikian rupa. Ketakutan tercermin di mukanya mengingat inilah yang akan terjadi di hari- hari kedepannya

Pembantu Baru itu Bernama Tia

Akhirnya cita-cita Ardi untuk dapat tinggal terpisah dari orang tua tercapai. Paska lulus dari SMP, Ardi memutuskan untuk bersekolah di Jogjakarta. Ardi berhasil menyakinkan orang tuanya yang super kaya itu untuk dapat bersekolah di luar kota. Orang tua Ardi sebenarnya berat hati, dikarenakan umur Adi yang baru menginjak 15 tahun. Namun karena Ardi sudah bersikeras dan kebetulan dia juga mendapatkan beasiswa penuh di sekolah itu, maka orang tuanya punmengijinkan..

Orang tua Ardi adalah salah satu orang terkaya di Jakarta. Asetnya ada di mana-mana. DI Jogjakarta Ardi tinggal di salah satu apartemen mewah milik orangtuanya. Salah satu syarat Ardi boleh bersekolah di sana adalah bahwa dia tidak boleh tinggal sendiri. Maka dicarikanlah pembantu untuk menemani sekaligus melayani Ardi.

Ini adalah hari pertama Ardi akan tinggal di apartemen barunya di Jogjakarta.

Saat itu masih dalam liburan sekolah sehingga Ardi masih akan bebas sampai dengan awal bulan depan. Ardi diantar oleh bokap dan nyokapnya sampai di depan apartemen.

“’ Ardi nanti kamu langsung aja ngomong ke respsionis ma uke unit 1272”Kata nyokap Ardi

“Nanti Mba Tia udah ada di sana dia akan jemput kamu ke bawah”Lanjutnya lagi

Orang tua Ardi tidak dapat menemani Ardi dikarenakan harus langsung menuju Surabaya untuk business trip.

Ardi pun menuju lobi dan bertemu dengan resepsionis. Resepsionis itu pun dengan telepon menelepon ke unit 1272.

“Halo mb aini tamunya udah datang ya”ucap resepsionis itu

“i amba nanti saya turun”ucap suara seorang wanita dari intercom.

Tidak lama kemudian munculah sosok wanita muda yang sangat cantik. Dia menggunakan baju yang cukup seksi, baju tanpa lengan, meperlihatkan lengannya yang mulus, dan celana pendek, menampilkan kakinya yang cantik. Dia menggunakan sendal jepit, memperlihatkan jari-jari kakinya yang tidak kalah cantiknya. Badannya tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Sangat pas.

Lamunan Ardi terbangun oleh suara Tia

“Ardi ya? Aku Mba Tia” Tia memperkenalkan diri sambil tersenyum dan menjabat tangan Ardi. Tia sedikit menaikan tangannya seraya seperti memberikan gestur untuk Ardi untuk mencium tangannya. Ardi merasa sedikit aneh, kenapa ia harus mencium tangan pembantunya. Namun dia tidak ambil pusing dan langsung salim mencium tangan Mba Tia

Itu adalah keanehan pertama pertemuan dia dengan Mba Tia. Hal lainnya, biasanya pembantu akan memanggil dia minimal dengan sebutan Mas, meskipun secara umur mereka lebih tua. Namun Mba Tia memanggilnya langsung dengan nama. Bukan masalah yang besar si bagi Ardi namun sedikit unik saja.

Mba Tia membantu Ardi untuk membawa salah sat utas jinjing yang dibawanya. Ardi sendiri membawa koper.

“Bagaimana di jalan Di?”tanya Mba Tia

“Lumayan Mba lancar-lancar aja tadi” lanjut Ardi lagi

“Udah makan Di?”lanjut Mba Tia lagi.

“Sudah mbak”Jawab Ardi.

Selain pertemuan awal yang rada aneh itu, sebenarnya awalnya Mba Tia biasa saja. Tiap pagi Mba Tia akan memasak masakan untuk Ardi dan dia sendiri makan. Mba Tia lalu akan bersih-bersih, mengepel, mencuci baju, seperti kegiatan pembantu pada umumnya. Namun untuk beberapa waktu tertentu Mba Tia akan menyuruh Ardi juga bekerja, katanya biar Ardi tidak malas. Jadi Ardi kadang disuruh untuk mencuci piring. Lain waktu juga akan disuruh untuk mencuci kamar mandinya sendiri.

Lama-kelamaan Ardi menjadi dekat dengan Mba Tia, dan Mba Tia mulai memperlakukan dia seperti adik sendiri. Mba Tia juga mulai tidak segan-segan memarahi Ardi bila dirasa dia melakukan salah. Seringkali juga menyuruh Ardi untuk sekedar membeli bumbu di supermarket sampai dengan mengepel lantai. Diam-diam Ardi mulai menunjukan ketertarikan dengan Mba Tia.

Fantasi Ardi

Di sore hari Ardi sering bersama Mba Tia menonton televisi. Biasanya Mba Tia akan duduk di sofa, sambil menaikan kakinya ke atas meja, lalu Ardi akan duduk di lantai

dekat kakinya. Sudah dari awal Ardi tertarik dengan kencantikan kaki Mba Tia. Kakinya yang sekel, dan kuku kakinya yang selalu bersih dan dipedicure. Telapak kakinya yang selalu putih bersih, mungkin sedikit kotor, dan selalu wangi lotion. Terkadang Mba Tia akan menyilangkan kakinya sehingga telapaknya persis menghadap muka Ardi.Ardi akan sengaja mendekatkan mukanya ke telapak kakinya dan menghirup dalam-dalam semerbak harum kaki Mba Tia, campuran wangi khas keringat wanita dan lotion.Entah sengaja atau tidak Mba Tia akan terkadang menggerakan jari-jari kakinya seakan berusaha meningkatkan intensitas wangi kakinya untuk tercium oleh Ardi. Terkadang Ardi akan bermain Babu dan Nyonya oleh Mba Tia. Ardi akan mengambilkan minum lalu meletakan minum di meja dengan gaya seperti babu melayani Ratu.

“Ini Nyonya Minumnya”kata Ardy sambil menundukan kepala dekat kaki Mba Tia yang dinaikan di atas meja.

“Oke babu”kata Mba Tia, sambil menjulurkan kakinya untuk dicium oleh Ardi.

Ardi pun memberikan satu kecupan di telapak kakinya yang sedikit kotor itu.

Lalu sayup-sayup terdengar bunyi gelak tawa Mba Tia berbicara keras melalui telepon.

Ardi terbangun, ternyata itu hanyalah mimpi.

Ardi juga seringkali diam-diam ke tempat sepatu Mba Tia dan mulai mengendus-ngendus wangi kaki Mba Tia dari sepatunya. Ardi juga akan menjilati telapak sepatu yang kotor itu sambil berfantasi bahwa ia disuruh dan dipaksa oleh Mba Tia. Koleksi sepatu Mba Tia cukuplah banyak. Mulai dari flats, sepatu sport, hingga bermacam-macam wedges dan high heel. Koleksi sepatu tersebut bahkan lebih banyak dibanding sepatu Ardi.

Suatu ketika Ardi hampir pernah kepergok saat diam-diam menciumi sepatu Mba Tia. Tengah malam seperti biasa Ardi bangun dan keluar menuju ruang tamu, ke tempat rak sepatu khusus Mba Tia. Lalu dia mengambil salah satu sepatu high heel pump yang baru saja dipakai Mba Tia seharian jalan-jalan dengan temannya. Wangi kakinya Mba Tia masih sangat kuat menempel di sepatu itu. Baru saja Ardi hendak mulai menjilati juga telapak sepatunya yang kotor, tiba-tiba lampu dinyalakan dan suara Mba Tia terdengar

“Ardi lagi ngapain??”

Sontak Ardi langsung berpura-pura mencari sesuatu.

“i.. ini mba kayaknya tadi ada kecoa di deket rak sepatu Mba”, kata Ardi tergagap.

“oh ya mana2?”tanya Mba Tia panik.

“Udah ilang kok Mba”jawab Ardi .

“aduh ak paling takut ama kecoa. Anyway kenapa tengah malam mengendap2 gini sih? Bikin mba kaget aja?” Lanjut Mba Tia sedikit marah.

“Oh anu mba, mau ambil aer tadinya hehe”kata Ardi kagok.

“Aer kan ada di sebelah situ. Dasar bocah gendeng”Kata Mba Tia lagi

“hehe ia mba bener juga maaf2”Kata Ardi salah tingkah lagi

“Ya udah mba lanjut tidur lagi. Matiin lampu nanti sebelum kamu tidur” Lanjut Mba Tia kembali ke kamar.

Oh ia satu hal lagi yang lupa saya ceritakan. Mba Tia tidur di kamar utama, jadi bukan di kamar tidur pembantu. Dari awal dia sudah tidur di sana, memang rada aneh sih, tapi Ardi tidak terlalu memusingkan. Lagian apartemen itu ada 3 kamar.

Dalam hati Mba Tia, dia masih curiga akan apa yang sebenernya terjadi. Segelintir dia melihat bahwa Ardi sepertinya menciumi sepatunya. Tapi keadaan gelap jadi mungkin dia salah liat. Karena penasaran Mba Tia pun memangsang perangkap. Dia memasang CCTV tersembunyi. Let’s see what exactly happened.

Tertangkap Basah

Malam itu seperti biasa Mba Tia dan Ardi menghabiskan waktu menonton Netflix bersama. Kali ini Mba Tia sengaja menggunakan celana super seksi. Dia juga mengkutek kakinya dengan warna merah menyala. Lalu entah kenapa dia juga menggunakan sandal platform tebalnya. Biasanya dia selalu telanjang kaki. Namun Ardi seperti biasa tidak memusingkan hal tersebut. Seperti biasa Ardi duduk di lantai dan Mba Tia duduk di sofa. Lalu Mba Tia berselonjor di sofa, kakinya yang bersendal itu berada di ujung sofa lainnya. Perlahan dia melihat Ardi mulai duduk mendekati ujung sofa yang ada kakinya tersebut. Mba Tia menyilangkan kakinya sehingga telapak sandalnya dekat sekali dengan samping muka Ardi.Kemudian dengan sengaja dia memainkan sendal sampai sendal itu terjatuh di pangkuan Ardy lalu menggerakan jari kakinya seseksi mungkin Lalu dengan seksama dia memperhatikan Ardi. Terlihat Ardy begitu tegang sampai menelan ludah. Dan celananya juga terlihat jauh menggembung.

Ardy benar-benar tegang malam itu. Dia langsung memantapkan diri bahwa malam itu juga, ia harus menjalankan misi untuk mencium dan menjilati sendal platform Mba Tia. Waktu sudah menunjukan jam 10 Mba Tia ijin masuk ke dalam kamarnya . Sendalnya ditaro kembali ke rak sepatu yang biasa. Ardi pun masuk ke dalam kamarnya. Tentunya Ardi tidak tidur. Dia menunggu sampai jem 1 pagi untuk menjalankan misinya, memastikan Mba Tia sudah tertidur.

Mba Tia tentu juga tidak tidur, dia menunggu Ardi untuk menjalankan misinya. Dia bahkan sampai memasang suara orang mendengkur supaya dikira sudah tidur. Mba Tia tidak mengunci pintu kamarnya rapat-rapat, sehingga nanti ia bisa mengintip. CCTV tersembunyi juga sudah disiapkan untuk merekam aksi Ardi.

Ardi merem melek menunggu saat yang tepat untuk menjalankan aksinya. Tepat jam 1 pagi dia mengendap-endap keluar dari kamar. Sebentar dia mendekat ke kamar Mba Tia, lalu mendengar suara dengkuran, yang sebenarnya merupakan rekaman itu. Aman pikirnya. Lalu perlahan dia menuju ke rak sepatu Mba Tia. Dia mengambil sandal platform yang barusan oleh Mba Tia. Sandal berwarna hitam sedikit memiliki bekas toe print dari jari kaki Mba Tia. Lalu dihirupnya dalam-dalam. Sungguh sangat wangi sekali!

Lalu ia membalik sendal tersebut dan mulai mencium telapak sendalnya, dan mulai menjilati telapak tersebut.

Mba Tia diam-diam membuka pintu kamarnya sedikit, dan mengintip. Lalu dilihatnyalah sosok Ardi yang sedang menjilati sandalnya. Mba Tia tersenyum jahat, dan langsung melabrak Ardi

“Ardi ngapain lu bocah tai!”Hardik Mba Tia kasar.

Ardi kelabakan salah tingkah dan langsung melepas sandal Mba Tia dari tangannya.

“Mba… Mba jangan salah paham. Ini gak seperti yang Mba lihat”kata Ardi gelagapan

“Salah paham?!”Hardik Mba Tia sambil menjewer kuping Ardi.

“Mba liat semuanya. Lu cium-ciumin sendal Mba. Lu jilat-jilat. Mba juga buat videonya. Tuh ada cctv di balik vas”Lanjut Mba Tia sambil tersenyum jahat.

“Am..ampun Mba “Kata Ardi dengan muka memelas. Ardi langsung jongkok memegang kaki Mba Tia sambil terus memohon ampun.

Mba Tia menarik kakinya dari tangan Ardi dan menuju ke sofa di ruang tengah

Lalu Mba Tia duduk dan menyilangkan kakinya.

“Sini lu bocah tai. Merangkak! Bawa tuh sendal pake mulut lu!”Bentak Mba Tia.

Ardi buru-buru mengambil sendal hitam Mba Tia dengan mulutnya, lalu dengan merangkak seperti anjing menuju ke sofa tempat Mba Tia duduk.

“Pasangin sendal gw ! “Bentak Mba Tia kasar.

Buru-buru Ardi memasangkan sendal tersebut di kedua kaki Mba Tia yang sangat cantik itu.

“Sekarang lu sembah sujud di depan gw sampai gw suruh berhenti!” perintah Mba Tia kasar.

Ardi buru-buru sembah sujud, mementokan kepalanya di lantai berkali kali di bawah sandal Mba Tia. Sungguh rasanya hina sekali mengingat Mba Tia yang sebenernya adalah pembantu Ardi.

Setelah kira-kira 100 kali sujudan, Mba Tia menyuruh Ardi stop. Lalu ia menginjak kepala Ardi dengan mukanya yang masih menempel ke lantai dengan sandal kirinya, lalu menyilangkan kaki kanannya.

“Sekarang lu denger baik-baik. Gw bisa aja sebarin tuh video ke orang tua.”Ancam Mba Tia.

“Ampun Mba jangan Mba. “ujar Ardi memelas.

“Aku mau melakukan apapun Mba asal mba jangan sebarin videonya”

Terdengar suara Ardi sudah sedikit serak menahan tangis.

“ Yakin mau melakukan apapun?”Tanya Mba Tia lagi

“Ia Mba apapun”Jawab Ardi memelas

“Baiklah gw mau lu jadi budak gw mulai hari ini!” Hardik Mba Tia.

“Lu wajib melayani gw dan nurut apapun yang gw perintahkan. U juga wajib memberikan seluruh uang saku dari ortu lu ke gw. Tenang gw akan tetep kasih u uang jajan kok. “Lanjut Mba Tia tersenyum jahat.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Ardi selain setuju dengan persyaratan tersebut. Dalam hati Ardi berkecamuk perasaan antara excited dan takut. Dan memang hari hari Ardi ke depannya tidaklah mudah!

Dunia Terbalik

Dengan napas yang terengah- engah Ardi merangkak sambil mengepel ruangan tamu yang cukup besar itu. Ardi disuruh mengepel dengan menggunakan pelan tangan, sehingga mau tak mau ia harys merangkak kesana kemari. Yang membuat sulit adalah ini pertama kali Ardi mengepel lantai, belum lagi dengan menggunakan pel-an tangan. Ditambah lagi sebuah sepatu flat menempel di hidung Ardi dengan menggunakan lakban. Sepatu flats yang sangat ' wangi ' itu adalah kepunyaan seorang yang seharusnya adalah pembantu Ardi. Ya namanya adalah Tri. Wanita berumur 24 tahun itu malah santai2 duduk di sofa sambil menaikkan kedua kakinya yang indah ke atas meja. Dia sibuk live bigo, mempertontokan kehidupan santainya bak ratu, dengan sesekali memperlihatkan ardi yang ia katakan ke followernya adalah babunya.



“ Ia itu sepatu flat gw yang nempel di hidungnya” Tri menjawab pertanyaan penontonnya yang menanyakan benda yg menempel di hidung Ardi

“ ia dong dia kan babu, jadi wajib cium wangi surga Nyonyanya” lanjut Tri sambil tertawa.

Ini hanyalah hari pertama Ardi berperan jadi babu Tri, dan dia sudah dihina sedemikian rupa. Ketakutan tercermin di mukanya mengingat inilah yang akan terjadi di hari- hari kedepannya.

Baru lepas 24 jam Ardi official bertukar peran dengan Mba Tia. Sebenarnya bukan bertukar peran juga sih, karena sebelumnya Mba Tia tidaklah juga seperti pembantu. Namun Ardi benar-benar diexploitasi dan diperlakukan begitu rendah layaknya budak. Selain mengerjakan seluruh pekerjaan di rumah, termasuk membersihkan dan mencuci pakaian Mba Tia, dan kamar mandinya, Mba Tia juga mempunyai program untuk menghumiliasi Ardi.

“Biar dia tau derajat dan posisi dia “Ujar Mba Tia di live bigonya.

Jadi selama melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah, muka Ardi akan ditempeli dengan berbagai alas kaki bekas Mba Tia. Hari itu muka Ardi ditempeli dengan flat bekasnya yang sudah sangat kotor dalamnya dan berbau. Ardi dengan terpaksa secara konstan harus bernapas sambil menghirup aroma wangi kaki Mba Tia yang tertempel di sepatu flat itu. Ini bisa berlangsung selama beberapa jam, sebelum akhirnya Mba Tia kasihan dan dilepaskan. Keesokan harinya kembali ditempelkan sesuatu di hidung Ardi. Kali ini adalah kaos kaki lengket basahnya yang bekas Mba Tia pakai jogging dan ngegym. Kaos kaki itu dimasukan ke dalam masker yang dipaksa ke Ardi untuk memakai masker itu. Kembali Mba Tia menyorot Ardi di live bigonya

“Nih si Ardi lagi pake masker wangi surga. Alias wangi kaos kaki gw”Kata Mba Tia sambil tertawa.

Biasanya Ardi masih suka dengan wangi kaki Mba Tia. Namun kali ini kaos kakinya benar-benar berbau. Ardi benar-benar kewalahan secara konstan dipaksa menhirup aromanya. Selama hampir 3 jam! Ardi sempat hampir tidak kuat dan memohon Mba Tia untuk mengijinkan membukanya. Namun semakin Ardi memelas semakin ditambah durasi pemakaian masker kaos kaki itu.

Ardi juga disuruh pindah tidur di kamar pembantu. Ardi hanya diberikan Kasur tipis dan satu bantal kepala. Seringkali Mba Tia juga masuk ke kamar itu dengan menggunakan sepatu kotornya, dia menginjak2 bantal kepala Ardi. Seringkali juga Ardi harus tidur dengan ditempelkan sepatu Mba Tia. Tentunya sepatu yang bekas dia pakai.

Bukan hanya siksaan secara mental saja yang diberikan oleh Mba Tia. Ardi juga seringkali dihukum secara fisik. Biasanya Mba Tia akan menyuruh Ardi telanjang bulat dan mencambuknya habis-habisan. Bukan hanya Mba Tia yang mencambuknya. Terkadang cowoknya Mba Tia juga akan ikutan menyiksa Ardi. Ardi terkadang tidak kuat sampai menangis memohon ampun bersujud-sujud di kaki mereka. Setelah puas dicambuk, Ardi akan ditinggalkan telanjang di beranda, lalu Mba Tia dan cowoknya akan masuk kamar dan melakukan sex.

Ada satu hal hukuman mental yang paling Ardi takuti. Biasanya Mba Tia akan menghukumnya dengan hal ini bila Ardi melakukan kesalahan yang fatal. Suatu hari Ardi pernah tidak sengaja membuat baju kesayangan Mba Tia bolong saat mensetrika.

“Eh bocah tai lu apain baju gw!”Teriak Mba Tia melihat baju kesayangannya bolong.



Ardi langsung merangkak ke kaki Mba Tia dan menangis memegangi kakinya

“Ampun Nyonya Tia. Aku gak sengaja membuat bolong. Ampuni aku Nyonya” ucap Ardi sambil terisak-isak.

“u mesti dihukum berat, dasar anjing!”Hardik Mba Tia lagi sambil menendang kepala Ardi.

“Lu tunggu sini tai!”Teriak Mba Tia. Lalu ia masuk ke dalam toilet.

Selang beberapa menit Mba Tia keluar lagi dari dalam toilet dan menarik Ardi masuk ke dalam. Lalu dia memaksa kepala Ardi untuk melihat ke dalam lubang toilet.

“Lu liat itu ada apa?”Tanya Mba Tia dengan senyum jahat.

Terlihat 2 bongkah tai yang cukup besar.

“Tai Mba Tia”Kata Ardi pasrah.

“Lu tau lu itu sebangsa apa?”Tanya Mba Tia lagi

“Sebangsa apa? “Tanya Ardi

“Sebangsa itu yang di dalem goblok!”Hardik Mba Tia sambil menampar keras muka Ardi.

Bibir Ardi hingga berdarah.

“Sekarang lu ngomong cepat keras2 lu itu apa?”tanya Mba Tia

“Aku tai.”Jawab Ardi lirih.

“Yang keras!”Teriak Mba Tia.

Ardi berteriak sekeras-sekerasnya namun gemetar karena menahan tangis

“Ak Ak taii Mba!”Teriak Ardi sambil menahan tangis.

“Nah sekarang u cium tuh tai gw. Dipaksanya muka Ardi masuk ke dalam lobang wc. Lalu tangan Ardi diborgolnya di belakang toilet, dan kepalanya ditali juga.

Hidung Ardi tepat menempel ke bongkahan tai Mba Tia. Baunya luar biasa.

Ardi harus menahan wangi tai yang kuat semalaman. Sambil terisak-isak ia menahan penghinaan luar biasa yang dilakukan Mba Tia kepadanya.



“End”



1 comment:

Kowtow

  Kowtow adalah salah satu bentuk pemujaan khas China, dimana seseorang akan berlutut dan mementokan kepalanya ke lantai berkali-kali. Kowto...